Posted by : Unknown Senin, 22 September 2014




Kami berprinsip, membahagiakan orang lain alangkah lebih baik jika kami pun bahagia melakukannya. Jika kami ikhlas dan tidak terpaksa melakukannya. Jika tindakan itu tidak menghilangkan arti kami sebagai seorang manusia. Percuma dong kami repot-repot membahagiakan orang lain, tapi kami cuma dapet nilai dosa? Jadi, kami kayak pedagang ya, gak mau rugi? Bisa jadi, bisa jadi!..  Kalau kami ikhlas dan bahagia saat membahagiakan orang lain, insya Allah ada nilai ibadahnya dong? Dapet pahala, kan? Hidup itu singkat masbro, mbaksis… Kapan lagi mau ngumpulin pahala? *tsaaaaaah* Gitu aja sih kami mikirnya. Btw jangan salah, setiap pedagang memang gak mau rugi, tapi ada kalanya dia harus rugi, untuk mendapatkan untung besar di kemudian hari, betul tidakkk? Misalnya, dengan membantu meringankan beban orang lain dan mereka merasakan manfaatnya, lalu kamipun mendapat pahala. Insya Allah, Allah memudahkan urusan-urusan kami. Atau dengan tindakan-tindakan lain yang juga tak kalah manfaat dan pahalanya.
Dan bukankah hadits Rasulullah (riwayat Thabrani & Daruquthni) menyebutkan bahwa, “… Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia ?

Lalu sekarang kita merenung ........ Dimanakah kita bisa mendapatkan kebahagiaan? Jawabannya adalah dimana saja. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan kebahagiaan. Salah satunya adalah dengan cara membahagiakan orang lain. Ketika rasa bahagia yang berasal dari diri kita itu bernilai seratus, maka rasa bahagia yang berasal dari orang lain itu bernilai dua kali lipatnya.
Siapa yang tidak senang ketika melihat orang lain merasa bahagia? Setiap manusia memiliki keterikatan, meskipun mereka tidak saling kenal. Bayangkan saja seolah-olah ada kabel tidak terlihat yang terhubung antara orang yang satu dengan yang lain. Ketika melihat seseorang terkena musibah, orang-orang yang mengetahui hal tersebut akan ikut merasakan kesedihannya. Hanya orang sirik yang bahagia ketika orang lain merasa sengsara.

membantu berjualan buah-buahan
Sebagai manusia yang hidup, kita tentu ingin tinggal di dalam lingkungan yang penuh dengan kegembiraan, canda, tawa, dan senyuman. Dengan berada di dalam lingkungan yang bahagia, maka kita pun akan ikut merasakan bahagia. Rasa bahagia ini memiliki dampak sistemik, dimana kelak
kita juga bisa membuat orang lain bahagia dengan menjadi bahagia. Kebahagiaan pada orang lain, tidak selalu muncul begitu saja. Kita bisa saja membuat kebahagiaan itu sendiri, yaitu dengan cara
membantu orang di sekitar kita, menyapa, mengajak bicara, bercanda, membuat kejutan yang menyenangkan, dan lain sebagainya. Bentuk perhatian tulus dan wajar yang kita berikan selalu dapat
membahagiakan orang lain. Meskipun tak berbalas, rasa bahagia itu akan tetap bernilai besar. Tentu saja akan lebih lagi ketika orang lain melakukan hal yang sama kepada kita.

membantu membawa batu bahan bangunan
Kawan, Mengisi kehidupan dengan hal-hal yang membahagiakan akan membuat hidup kita lebih berarti. Karena sesungguhnya itulah makna kehidupan, yaitu menciptakan kebahagiaan-kebahagiaan kecil untuk suatu kebahagiaan besar. Kita tidak akan pernah mengetahui seberapa besar kebahagiaan itu nantinya. Namun, percayalah bahwa rasa bahagia yang paling besar adalah berasal dari ketulusan dalam membahagiakan orang lain. Sudahkah Anda membahagiakan orang di sekitar Anda?
membantu membuat ketupat


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

- Copyright © Team 'Umar Sa1u' -Kampus Bisnis Umar Usman- Powered by Blogger - Designed by Faris Aqomaddin -